Laman

Kamis, 03 Maret 2011

Transmisi Tiga kecepatan dengan slidingmesh


Transmisi Tiga Kecepatan dengan SlidingmeshTransmisi ini telah digunakan pada kendaraan bermotor pada tahun 1930an. Disini bukan akan mempelajarisejarah transmisi, namun model ini mempermudah untuk memahami prisip kerja sebuah transmisi, khususnyabagaimana proses pemindahan/transfer tenaga/momendilakukan di dalam sebuah transmisi kendaraan bermotor.Skema sederhana model transmisi ini, dapat dilihat pada gambar  berikut ini. Transmisi ini menggunakan roda gigi jenis spur gear dan dibuat dengan tiga poros yang terpisah yaitu:
(1) Poros primer (4) (primary shaft)  yaitu poros yangmenerima gerak putar pertama dari kopling.
(2) Poros perantara (2) (layshaft/countershaft) – yaitu tempat roda gigi counter ditempatkan.
(3) Poros utama (9) (mainshaft) – yaitu poros keluar dari transmisi, ke komponen sistem pemindah tenaga lainnya.


Poros primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasaang mati dengan roda gigi pinion sebagai pemutar tetap pada sistem transmisi, dan memberikan putaran pada kelompok roda gigi pada poros perantara. Sementara roda gigi pada poros utama dapat digeser-geser dan secarasendiri-sendiri dapat dihubungkan dengan roda gigi yangada pada poros perantara yang dibuat berputar bersama. Penggeseran roda gigi pada poros utama, menggunakan pemindah gigi (8) diteruskan ke garpu selektor (6).Pada posisi netral, semua roda gigi pada poros utamadiposisikan tidak berhubungan dengan roda gigi yang ada pada poros perantara. Putaran dari poros primer diteruskan ke roda gigi pada poros perantara, namun tidak memutar roda gigi yang ada pada poros utama. Dengan kata  lain, putaran dari poros primer tidak ditransfer ke porosutama/output transmisi.Posisi Gigi Pertama, roda gigi A pada poros utama digeser hingga berhubungan dengan roda gigi B pada porosperantara lihat gambar 6 atau pada gambar 5 komponen nomor 11. Sementara roda gigi C dalam posisi netral. Pada posisi ini, berarti putaran dari roda gigi E pada poros primer, dipindahkan ke roda gigi F yang dipasang matidengan roda gigi B atau roda gigi F memutar roda gigi B. Putaran dari roda gigi B dipindahkan ke Roda gigi A dan diteruskan keporos utama sebagai output transmisi. Karena roda gigi pemutar (driver) jumlah giginya lebih sedikit(yaitu Roda gigi E dan B) dariroda gigi yang diputar(driven), maka terjadi penurunan atau reduksi putaran bertingkat.


Perhitungan reduksi putaran dilakukan denganmembandingkan antara jumlah gigi pada roda gigi yang diputar dibandingkan dengan jumlah gigi pada roda gigi pemutar. Sehingga rumus perbandingan giginya sebagai berikut:Perbandingan Gigi Pertama = F/E x A/B = 40/20 x 40/20 = 4.Angka 4 ini menunjukan bahwa momen output pada transmisi akan 4 kali lebih besar dibandingkan momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output transmisi ¼ dari putraran poros input. Artinya pada rpm mesin yang sama, kecepatan kendaraan lebih lambat. Hal ini diperlukan untuk mengangkat beban kendaraan yang lebih besar dengan tenaga yang tetap.Posisi Gigi Kedua, pada kecepatan kedua roda gigi A dilepaskan dari roda gigi B, dan roda gigi C dihubungkan keroda gigi D. Sehingga aliran tenaga/putaran dari roda gigi E ke roda gigi F, roda gigi F berputar bersama dengan roda gigi D, selanjutnya roda gigi D memutar roda gigi C dan diteruskan ke poros output transmisi.Perhitungan reduksi putaran sama dengan pada posisi gigi pertama di atas, yaitu:Perbandingan Gigi Kedua = F/A x C/D = 40/20 x 30/30 = 2.Angka 2 ini menunjukan bahwa momen output padatransmisi akan 2 kali lebih besar dibandingkan momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output transmisi ½ dari putraran poros input. Artinya pada rpm mesin yang sama, kecepatan kendaraan lebih cepat dua kali dibandingkan posisi gigi pertama. Posisi Gigi Ketiga atau tertinggi, pada posisi ini roda gigi A tetap bebas, roda gigi C dilepas dari roda gigi D dan digeser dihubungkan langsung melalui dog clutch dengan roda gigi E. dengan demikian putaran poros input sama dengan putaran poros output atau 1 : 1.Posisi Gigi Mundur/Reverse, diperlukan untuk menggerakan kendaraan mundur. Pada posisi ini roda gigi C digeser pada posisi netral dan roda gigi A digeser berhubungan dengan roda gigi H, putaran roda gigi E ke roda gigi F, selanjutnya roda gigi G yang berputar bersama dengan roda gigi Fmemutar roda gigi H, dan roda gigi H memutar roda gigi A dan diteruskan keporos output transmisi dengan putaran kebalikan dari poros input. Bila jumlah gigi G adalah 10,maka Perbandingan Gigi Kedua = F/E x H/G x A/H = F/E x A/G= 40/20 x 40/10 = 8.Angka 8 ini menunjukan bahwa momen output padatransmisi akan 8 kali lebih besar dibandingkan momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output transmisi 1/8 dari putraran poros input. Artinya pada rpm mesin yang sama, kecepatan kendaraan 1/8 lebih lambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar